Untuk Pakaian adat
pengantin wanita Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung berupa baju kurung merah,
dimana baju adat ini biasanya terbuat dari bahan kain sutra ataupun dari bahan
beludru yang mana pada jaman dulu sering disebut dengan baju Seting dan untuk
kain yang dikenakan berupa kain bersusur ataupun kain lasem atau biasa disebut dengan nama kain cual.
Kain cual ini merupakan kain tenun asli yang berasal dari Mentok. Pada bagian
kepalanya menggunakan mahkota yangbiasanya dinamakan dengan
"Paksian". Sedangkan untuk mempelai pria nya akan mengenakan
"Sorban" atau kalau dalam masyarakat setempat disebut di sebuat
dengan Sungkon.
Untuk busana
pengantin kaum perempuan yang ada di sini, menurut keterangan dari orang
tua-tua yang berasal dari Cina, konon ada ceritanya tersendiri. Menurut cerita
waktunitu ada saudagar yang berasal dari Arab yang datang ke negeri Cina,
Tujuannya adalah untuk berdagang dan juga untuk menyiarkan agama Islam. saudagar ini kemudian jatuh cinta dengan seorang gadis
Cina. Selanjutnya mereka melangsungkan upacara perkawinan dengan gadis Cina
tersebut, Dan pada acara perkawinan inilah kedua mempelai ini memakai pakaian
adat masing-masing.
Karena waktu itu
banyak sekali orang-orang yang berasal dari Cina dan Arab yang datang untuk
merantau ke wilayah pulau Bangka
terutama ke Kota Mentok. Waktu itu Kota Mentok ini sebagai pusat pemerintahan.
Dan pada saat itu diantaranya ada yang telah melakukan upacara perkawinan maka
banyak sekali masyarakat pulau Bangka yang meniru pakaian tersebut. Pakaian
untuk pasangan pengantin ini pada akhirnya di sebut dengan nama pakaian
"Paksian"